Bali -Bawaslu Bali merilis sejumlah catatan terkait pelaksanaan Pemilu 2019 di Bali. Permasalahan yang ditemukan yaitu telatnya distribusi logistik di Buleleng sampai informasi adanya Politik uang.
Bawaslu menyebut pelanggaran terbanyak ditemukan di Kabupaten Buleleng. Di antaranya mulai logistik yang telat, surat bunyi yang tertukar sampai bilik yang terbuat dari kardus.
"Pelanggaran terbanyak di Kabupaten Buleleng pertama kekurangan logistik, keterlambatan pendistribusian logistik, ketiga adanya dugaan money politic dan terakhir keterlambatan pelaksanaan pemungutan bunyi di TPS itu yang mayoritas untuk permasalahan Pemilu 2019," kata Ketua Bawaslu Bali I Ketut Ariyani ketika jumpa pers di kantor Bawaslu Bali, Jl Moh Yamin, Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2019).
"Bahkan di Desa Temukus Kecamatan Banjar, Desa Pobergong, Alasangker terdapat bilik yang terbuat dari kardus, triplek sampai kain yang dibentangkan. Bahkan soal kekurangan logistik dari kertas kardus air mineral dan tidak disekat dari segi kerahasiaan ini kan tidak terjamin alasannya yaitu biliknya tidak bersekat," sesalnya.
Pemilu 2019 di Bali Foto: Dok. Bawaslu Bali |
Selain Buleleng, temuan surat bunyi yang kurang juga ditemukan di Bangli dan Klungkung. Ada juga pemilih yang tidak membawa form A5 namun sanggup menentukan di Jembrana, Denpasar, dan Tabanan.
Tak hanya itu, ada juga temuan selisih jumlah bunyi antara data penggunaan surat bunyi dengan perolehan bunyi parpol dan caleg di tingkat dewan perwakilan rakyat sampai DPRD Provinsi-Kabupaten di Bangli. Ada pula temuan surat bunyi DPRD Provinsi/Kabupaten yang sudah tercoblos di Buleleng dan Gianyar. Sementara itu, di Tabanan ditemukan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota KPPS.
"Di Kabupaten Tabanan diduga anggota KPPS TPS 29 Banjar Pangkung, Tabanan anggota KPPS diduga merusak surat bunyi calon DPRD Kabupaten. Tindak lanjut sedang dilakukan penanganan bersama pusat Gakkumdu dan sedang dilakukan penelitian dan investigasi untuk diputuskan menjadi rekomendasi PSU," ujar Ariyani.
Soal dugaan money politic di Gianyar dan Jembrana pihaknya masih mengalami kesulitan terkait alat bukti. Meski begitu, Bawaslu menyebut pelaksanaan pemilu di Bali sudah berjalan lancar.
"Tapi secara umum pemilihan dan pemungutan menurut penilaian kami berjalan baik, meski ada dugaan money politics. Khusus di Bali dugaan ketidaksesuaian perolehan bunyi parpol dan calon itu gres jam 04.00 Wita dini hari tadi kita temukan lalu kita pribadi proses menjadi temuan dan hari ini kita rekomendasi untuk penghitungan ulang," ujar Kordip Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bali I Ketut Rudia di lokasi yang sama.
Tonton juga video Bawaslu Ungkap Sederet Pelanggaran Kampanye dan Pemilu:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar