Menurut Marjuki, demam isu kemarau sudah masuk ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali, alasannya memang normalnya demam isu kemarau dimulai dari kawasan sama. Akan tetapi beberapa wilayah termasuk DKI Jakarta salah satunya mengalami kemunduran.
"Secara umum kami sudah merilis untuk April, kita prediksi wilayah yang umumnya normal terjadi kemunduran terbukti Jakarta April selesai lah sudah nggak ada hujan tapi ternyata masih ada, jadi ada peluang mundur untuk beberapa wilayah," jelasnya.
Ketika hujan mulai berkurang, masuklah masa peralihan. Masa transisi itu ditandai dengan sejumlah menandakan cuaca contohnya angin yang tidak menentu.
"Kalau demam isu kemarau itu angin timuran, demam isu hujan angin baratan nah ini masih bolak balik kadanh ketimuran atau kebaratan sehingga cuacanya masih kena," lanjutnya.
Nah bukan cuma itu. Ternyata panas terik yang sering kali kita rasakan dan hujan yang mendadak turun di sore hari jadi menandakan dari peralihan musin hujan ke demam isu kemarau, loh.
"Biasanya ia hujannya sore hari turunnya, itu masa-masa transisi. Saat pagi hingga siang akan banyak panas menciptakan ia pertumbuhan awan banyak, tapi ini lokal sekali, tiap wilayah beda," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar