Cerita Kisruh Pemilih Di Malang Alasannya Yakni Surat Bunyi Habis

Cerita Kisruh Pemilih di Malang Karena Surat Suara HabisFoto: Istimewa

Malang -Kisruh pecah di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ketika pencoblosan. Puluhan mahasiswa asal luar pulau protes, sebab tak sanggup menggunakan hak suaranya. Namun, mereka tak mempunyai formulir A5 atau pindah pilih.

Anggota Bawaslu Kota Malang Rusmi Fahrizal menyatakan, bahwa problem bermula dari kekurangan surat bunyi di wilayah Sumbersari. Dari 23 TPS yang disediakan oleh KPU, lebih banyak didominasi surat suaranya Pilpres habis.

"Surat bunyi untuk Pilpres, telah habis sekitar pukul 11 siang di 23 TPS yang berada di Sumbersari. Mereka yang tak sanggup mencoblos, jadinya tiba ke kantor kelurahan," tegas Rusmi ditemui di kantor Kelurahan Sumbersari Jalan Sigura-gura, Kota Malang, Rabu (17/4/2019).

Dia mengatakan, lebih banyak didominasi mahasiswa yang tiba ke Kelurahan Sumbersari berjumlah sekitar 50 orang, tidak mengurus A5. Tetapi mereka dengan bermodal e-KTP memaksa untuk mencoblos.

"Dari segi hukum tidak bisa, sebab sudah diberikan kesempatan untuk mengurus A5. Kalau hanya menggunakan e-KTP tidak bisa. Sementara surat bunyi juga telah habis," tuturnya.


Bawaslu lalu meminta KPU supaya memfasilitas mahasiswa ataupun masyarakat yang sudah mengantre di TPS wilayah Sumbersari, namun tak sanggup mencoblos diarahkan ke TPS di kelurahan lain.

"Kami sudah meminta KPU untuk mengalihkan ke TPS di kelurahan lain. Agar warga atau mahasiswa yang sudah mengantre, tapi surat bunyi sudah habis di TPS wilayah Sumbersari, akan tetap sanggup mencoblos," ujar Rusmi.

Komisioner KPU Kota Malang Deny Rahmat Bachtiar mengaku, kegaduhan dengan kehadiran sekelompok orang ke kantor Kelurahan Sumbersari sudah teratasi. Pihaknya telah mengarahkan mereka untuk mencoblos ke TPS di wilayah kelurahan lain. "Kalau yang tak mempunyai A5, tentunya tidak bisa," tandasnta terpisah.

Personel adonan dari Polisi Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia AD diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan situasi. Tak lama, massa yang tiba membubarkan diri sesudah mendapatkan klarifikasi dari KPU.

"Kami kerahkan 30 personel atau satuan setingkat peleton dari Polisi Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia untuk mengantisipasi gangguan keamanan di Kelurahan Sumbersari. Situasi tetap aman dan kondusif, mereka yang tiba lebih banyak didominasi mahasiwaa luar pulau, untuk protes sebab tak sanggup nyoblos," sebut Kabag Ops Polres Malang Kota Kompol Suntantyo.


Saksikan juga video 'Ribut-ribut Pemilu di Bali: Surat Suara Habis, Pemilik A5 Protes':

[Gambas:Video 20detik]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar